Halaman

Sabtu, 03 April 2021

kekerasan atas nama susah hidup

kekerasan atas nama susah hidup

Protokol kesehatan jiwa raga tidak serta merta identik dengan kebugaran biologis ybs. Dokumen resmi WHO tiap tahun dianyarkan. Masih menunjukkan fakta perjuangan hidup menentukan tindak aksi perkerasan alami. Efek stimulus obat kuat makan, obat anti malu berkemaluan sampai obat tahan berdiri sambil duduk. Menjadi primadona kawanan politisi sipil maupun alat negara.

 Kecerdasan buatan mengilhami perkerasan, pertegakan buatan. Faktor kejiwaan dalam batasan ada pihak kalau tidak dielus-elus malah mogok, mangkrak. Sudah dielus-elus malah tunjukan mental babi. Maunya jangan didorong-dorong untuk maju pilkada apalagi pilkara. Maunya langsung diddudukan sesuai martabat pantat diri,

 Jadi, tahapan linier, mendatar, deret hitung, alami mulai dari “pandangan hidup” hingga sampai “perjuangan hidup”. Bentukan lain aksi gaya “susah hidup” membuat kreativitas sarat pasal sensitivitas. Ramuan alami sampai dukungan mosi lanjut 3 periode malah kian menampakkan kadar diri. Efek kesan pertama sejatinya hanya dimiliki kaum penyuka sejenis.

 Bunga berbunga efek daripada barter politik dengab investor global. Pola maju berkemajuan anak bangsa nusantara sesuai deret ukur. Ironis binti miris, kendaraan politik masih yang itu-itu saja. Kita sudah merdeka Bung! [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar