tata dan tataran manusia berpancasila nusantara, tanpa teori
Barang siapa dengan meyakini kepercayaan penuh vs mempercayai keyakinan sarat. Bahwasanya pendekatan falsafah, filsafah, filosofis apa itu dasar negara. Namun kiranya kecerdasan buatan buat-buat, jika belum pakai rumusan feng shui, ping sut, hompimpah, masih belum legal dicerna akal sehat manusia primitif nusantara.
Akhirnya, anak bangsa nusantara lebih merasa ayom diri dengan kepancasilaan buatan. 4 pilar MPR RI selaku rumah bangsa, merumuskan Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, modal berbangsa dan bernegara.
Jadinya landasan, pondasi revolusi mental berlapis, mendukung gerakan aksi berpancasila sekali-kalinya. Dijabarkan dengan kemasan, format sarat dalih, dalil tuntutan adab, kebutuhan zaman, panggilan tugas, permintaan pasar, tantangan global, kebijakan partai plus syarat administrasi.
Salah kaprah tentang
kedudukan konsep dasar negara yang beririsan dengan “atas nama bangsa Indonesia”.
Kian menjadi lumrah, berkat bukti empiris trah notonegoro agawe bubrah. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar