Halaman

Kamis, 08 April 2021

jejak anarkis konstitusional vs di atas korban masih ada pihak di-korban-kan

 jejak anarkis konstitusional vs di atas korban masih ada pihak di-korban-kan

Rasanya cukup satu rasa. Sekilas baca judul terlintas segala pintasan yang layak mendapat imbalan yang layak. Petilan, babak pendek yang rutin atau efek daripada kekerasan tanda lemah syahwat, tanda jiwa raga labil. Namun masih loyal dengan sistem terpolakan secara dogmatis. Lebih daripada itu ingat masa depan yang terjangkau.

 Jiwa korps tergantung tarik ulur keberpihakan. Maksud berlapis, siap ditempatkan dimana saja. Asas ‘siap komandan’ diramu dengan bahan baku kepartaian, ybs siap dijadikan apa saja. Beda jauh dengan manfaat kendaraan politik, “siapa saja bisa menjadi apa saja”. Peluang matang langsung loncat kelas dengan menjadi anggota kehormatan sebuah bentukan partai politik recehan.

 Pelaksana tugas di lapangan – yang tersangkut langsung dengan pasal keamanan rakyat – modal teori pelanggaran kontrak, yaitu ybs melakukan delik pelanggaran kontrak yang dibuat instiusinya dengan rakyat. Keterlatihan menghadapi arus massa, pakai pasal tidak pandang siapa lawan yang menghadang.

 Rekam jejak termasuk rekaman gambar kejadian menjadi bukti pendukung prestasi. Tanpa banyak berpikir, langsung bertindak. Ingar wewenang dan atau kuasa subversi diskrési. Jika nama baik korps terhina secara konstitusional. Lebih mulia melenyapkan secara senyap pelaku agar kasus terlupakan demi tegaknya hukum. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar