Halaman

Jumat, 16 April 2021

otak atik matuk agawé manthuk-manthuk

otak atik matuk agawé manthuk-manthuk

 Misteri waktu tidak sekedar kadar eksistensial sekaligus juga sarat simbolik. Waktu adalah uang bagi penyuka nikmat dunia. Kesejatian eksistensi manusia sesuai keberadaan dirinya di ruang waktu dan wadah tempat secara berimpitan, bersamaan, beririsan maupun paralel. Bukan sebaliknya atau ikut dalil fisika benda subversi 4 dimensi.

 Pengguna waktu di depan mata menentukan kemartabatan nilai diri manusia. Hobi cek status diri kian mengabaikan perjalanan waktu secara konsisten. Karakter waktu ditelaah lewat pembagian zona waktu sesuai lokasi dan posisi, penamaan sesuai edaran matahari, penetapan waktu sampai ukuran terkecil, maupun saat, ketika, kala, masa  yang terus berdetik. Padahal kesemuanya mengkerucut ke makna, fungsi, nilai simbolis. 

Getaran nuansa alami yang dicerna kasat mata. Sistem sirkulasi dan siklus waktu, padahal aksi pergantian perjalanan waktu bersifat linier, menerus, tidak berulang, berlipat. Kekurangan waktu maupun kehilangan waktu berharga, menjadikan umat manusia merapat ke bumi. Mendekat ke bayangan diri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar