Halaman

Selasa, 20 April 2021

waktu termakan cepat oleh urusan perut

waktu termakan cepat oleh urusan perut

 Gema azan maghrib dari masjid sekitar. Sabar sejenak, tunggu tepat waktu. Patokan kumandang azan dari masjid kompleks. Usai doa buka puasa Ramadhan 1442H, tegukan ringan susu hangat oplosan secukupnya. Pembatal puasa. Beranjak wudhu dan tegakkan maghrib. Lazim, bakda isya’ plus tarawih, isi ulang perut. Terkadang sekalian porsi sahur.

 Aroma tapai singkong cukup menusuk hidung. Rendaman biji oats utuh sudah layak kunyah. Roti gandum produk rumah tangga ibu rumah tangga, memancing inspirasi. Cara moderat menggunakan jasa blender. Bisa disatupadukan. Atau urut susah dikunyah lembut. Tapai singkong sudah bersih dari slontrot, terkadang belum lunak total. Bahkan tak mempan diblender. Menu lokal dicampur olahan impor.

 Saking sibuknya mengurutkan 3 bahan. Karena volume, terpaksa dua kali main blender. Dituang curah ke baskom antikarat, bukan plastik. Diaduk searah jarum jam dengan rasa suka cita, berharap. Repot bin repot. Tahu-tahu sudah masuk saat berangkat isya’. Uji coba beberapa sendok. Dengan catatan, adonan akan mengembang alami.

 Beda hari masih bulan yang sama. Menu sahur tak jauh beda dengan buka. Rendaman crakers dioplos dengan rendaman biji oats utuh. Pemanasan di wajan porsi pas perut. Adonan susu oplosan dituang agar nikmat lidah terpenuhi. Kendati lunak, perlu waktu kunyah. Tahu-tahu penjaga malam pukul tiang listrik pertanda pukul saat tepat ke masjid, subuhan. Bergegas tuntaskan kunyahan babak akhir.

Malu hati menapak ke masjid, perut kembung, suara goncangan air sarat. Sepulang dari masjid, langsung buang air kecil kurangi beban. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar