Halaman

Minggu, 18 April 2021

bara dendam politik primitif nusantara semangkin

bara dendam politik primitif nusantara semangkin

 Sentuhan ekonomi tradisional mampu menggerakkan roda politik secara periodik. Wujudan partai politik oplosan arus papan bawah, wong cilik, atas nama rakyat dengan ajaran haluan politik bebas global. Status dan karakter negara berkembang diimbangi dengan menu politik takaran bak ASI. Agar tampak pro wong cilik, kadar menu dinaikkan khusus balita (bawah lima tahun).

 Info aktual tentang pihak lain. Sebut saja partai politik keagamaan. Terlebih yang beririsan dengan organisasi kemasyarakatan berbasis agama. Begitu tahu nikmat politik dunia, liwat hasil bagi-bagi kursi konstitusional. Serta merta agama menjadi komoditas politik. Bunyi nyata AD dan ART tiap periode ganti haluan. Mengandalkan ujaran dan ajaran hidup di masa lalu yang tidak pernah berlalu. Sesuai sinyalemen di aline pertama, Corak, motif nasionalisme berkebangsaan sekedar pemanis bibir.

 Politik luar negeri terhadap Islam dan bagaimana menghadapi dominasi China, menjadi penentu pihak mana yang layak jadi presiden AS. Apakah sistem arisan atau adu suara. Benang merah antara partai demokrat dengan partai republik, sama-sama di bawah satu kendali zionis, kaum Yahudi. Kawan akrab bangsa dan negara Israel antar periode. 

Wujudan Indonesia Emas 2045, kiranya perlu daya dorong ekstra sekligus daya tarik over agar kendaraan politik kehormatan tidak ngambek, mogokan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar