Halaman

Sabtu, 17 April 2021

mendahulukan kepentingan umum vs mensekarangkan kepentingan pribadi

mendahulukan kepentingan umum vs mensekarangkan kepentingan pribadi

 Judul bukan ungkapan, peribahasa, adagium atau pasal hukum angkat sumpah dan atau janji. Ikrar setia melekat pada jiwa manusia sejak masih berbentuk roh. Namun kiranya karena faktor lalai, abai maupun daya ingkar manusia selaku orang tua. Maka sang anak kandung terbentuk dengan pilihan bawaan. Diperkuat pola asah-asih-asuh orang tua, keluarga, rumah tinggal.

 Nasib berketurunan seseorang tidak sekedar terdeteksi pada garis tangan, rajah atau tersirat pada guratan kulit wajah. Lipatan vertikal punya arti tersendiri dan ybs tidak bisa menerka, walau terasa langsung di mukanya. Lain penafsiran pada guratan horizontal. Campur mulut bentukan mulut senyum aseli kata hati atau senyum diplomasi. Wajah kuyu bukan gambaran utuh ybs.

 Swafoto penampakan diri, menjadi bukti empiris diri sejati. Rentang waktu 24 jam menampilkan aneka bukti bernuansa seni melipat kulit. Pada saat wajah seutuhnya, apa adanya, cerminan diri tampil bukan membawakan dirinya. Diliput awak media massa berbayar atau pihak pengganda berita. Setelah ritual seremonial ingat akan jasa pihak tertentu yang menentukan nasibnya. 

Pengabdian pasca sumpah plus janji, utamakan segerakan lunasi janji kepada sang pendorong sesuai skenario dan konspirasi. Urusan janji kepada calon pemilih sudah lunas dengan serangan fajar atau modus teranyarkan lainnya. Gugatan rakyat dibalas dengan daya libas. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar