Halaman

Jumat, 30 April 2021

generasi sandwich vs kursi susun

 generasi sandwich vs kursi susun

 Pemilikan sekaligus peruntukan sebuah partai politik yang identik badan usaha politik milik kelurga bukan pasal tabu, nista, aib. Jelas maksudan, pemaknaan generasi sandwich jika sesuai dalil banding, sanding, tanding dengan dinasti politik, trah silsilah anak cucu ideologis, sistem pewarisan kekuasaan. Antar generasi membuktikan adanya benang merah bagi-bagi kursi alias arisan.

 Praktek demokrasi lewat format multipartai perlu dukungan pedoman hidup gizi politik seimbang. Khususnya mengantisipasi, terapkan asas mitigasi agresi, agitasi serapan unsur politik global. Pola ‘nasakom’ tidak akan punah ditelan zaman. Walau zaman tampak berubah drastis.

 “di atas kursi masih ada kursi”, status simpan 2/18/2020 6:56 AM. Di  kolong langit, di atas hamparan nusantara. Analog keterbalikan 180 derajat. Di balik amanat rakyat, seperti ada peluang, kesempatan pihak terpercaya untuk ambil sikap tindak bebas. Bisnis politik menjadikan pihak pembeli kepercayaan, merasa berhak menentukan nasib bangsa.

Maka daripada itu, panduan konsumsi gizi politik harian plus berperilaku waras berdasarkan prinsip konsumsi anekaragam pangan. Gaya hidup merakyat, tampilan diri menujukkan isi perut, aktivitas fisik bebas keringat diri.

 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. (pasal 33 ayat (3), UUD NRI 1945, tidak mengalami Perubahan). Tersitat masih ada pihak yang menguasai negara secar défacto dan atau déjure.

 Melihat subur hijaunya tanah air ibu Pertiwi. Mentahnya saja sudah lipat untung. Lipatam kulit bumi bernilai finansial fantastis. Apalagi kalau diciduk, dikeduk, dikeruk lapisan demi lapisan. 7 turunan keceh duit. Sejarah yang akan bersaksi. Aksi jarah nasional diilhami kongsi VOC lanjut pemerintah Belanda memindahkan kekayaan nusantara ke negerinya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar