Halaman

Selasa, 27 April 2021

sombong diri melebihi isi kepala

sombong diri melebihi isi kepala

 Bukan kisah nyata. Tapi kalau mau dicari contoh yang masih hidup, tinggal pilah pilih. Sedang berlangsung dan berlanjut. Mulai dari skala pemula sampai skala bangkotan. Melanda semua gender dan kelompok umur. Latar depan ijazah, sertifikasi tidak berpengaruh pada syarat partisipasi. Dilakukan tanpa bimbingan atau ikut model utama.

 Laku diri merasa serba lebih ketimbang pihak manapun. Lingkungan keluarga membentuk jati diri dan rasa keakuan. Pola sanjungan internal keluarga menambah rasa percaya diri. Tahu siapa dirinya tanpa embel-embel nama luhur leluhur. Malaikat tidak akan tanya “kamu anak siapa”. Kalau tanya, tak ada efek apapun. Lain pasal jika malaikat iseng tanya yang tidak-tidak.

 Gaya berbusana pun bisa meningindikasikan derajat merasa serba lebih. Omong pun punya model sombong. Bahasa tubuh menyiratkan tata sombong diri. Bercermin saja untuk memapankan tampilan yang lain daripada yang lain. Jalan tegak serasa tak sampai-sampai. Mentalitas nuansa sombong tergantung hari.

 Peruntungan sesuai tanggal ganjil-genap menentukan atribut busana, bahasa tubuh dan ekspresi wajah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar