Halaman

Minggu, 11 April 2021

sistem sinergi kerajaan bangun nusantara, antar kepala negara

 sistem sinergi kerajaan bangun nusantara, antar kepala negara

 Bukan masalah pada salah nama atau aspek penamaan. Konsistensi petani tanam padi demi bangsa kurng diimbangi dengan kebijakan jaga martabat pangan lokal. Posisi dan kadar nilai tawar penguasa di panggung dunia, dinamis. Peruntungan selama ini tergantung angin baik. Indikator negatif selaku pihak yang masuk multipihak.

 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) atau Agenda 2030 telah dideklarasikan pada tanggal 25 September 2015, bertepatan dengan berlangsungnya United Nations General Assembly (UNGA) di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, Amerika Serikat. TPB/SDGs yang cakupan dan substansinya terdiri atas 17 Tujuan dan 169 Target.

 Sejarah peradaban nusantara diperkaya dengan aneka kontribusi, peran anak bangsa. Jauh abad sebelum penjajah bangsa dan negara Belanda. Dekadensi moral sesuai agama/politik Belanda, mendominasi sisi gelap perjuangan anak bangsa untuk merdeka. Tata moral “mo limo” berlanjut berkat dukungan formal kebijakan politik penguasa.

 Rakyat disibukkan dengan asas kerakyatan. Selaku komponen utama pembentuk bangsa lewat aksi format keindonesiaan. Paham perbedaan warna politik menjadi alasan, dalih “keras terhadap lawan politik vs lembek hadapi kawan partai”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar