Halaman

Jumat, 21 Mei 2021

salah ingat beda pasal dengan keliru hafal

 salah ingat beda pasal dengan keliru hafal

Lema, kata ‘mémori’ tampak lebih gaul, gengsi, berkelas dibanding yang lain. Terkait daya akal sehat, otak encer maupun daya pikir, olah akal, tata logika vs pola ucap, gaya tindak. Seolah menjadi harga mati bagi ybs. Perjalanan umur manusia paralel dengan laju waktu.

 Rahasia umum yang tak diumumkan secara umum. Nikmat dunia bentukan lain dari kriteria dasar suskes politik, nikmat politik.  Peraih nafsu dunia identik dengan ahli urusan pemenuhan kebutuhan dan atau kepentingan “under ground stomach“, bagi kaum adam. Pasal politik berbasis dalil, kaidah “semono yo segituo ning ojo semono”. 

 Semangkin lama, semangkin tinggi manusia politik merekayasa nasibnya, maka akan berbanding lurus dengan pertambahan daya pikun politiknya. Kalau sudah duduk lupa berdiri, pariwara jadul. Diperbarui disesuaikan dengan kemajuan peradaban zaman menjadi walau sudah tidak duduk, lupa kalau sudah berdiri. Tak bisa melihat kursi kosong. Panggilan kaki yang selalu mengajak ke istana. 

Ketika petugas binaan partai jilid kedua, sampai lupa diri sedang memerankan siapa, sibuk kontrak memerankan lakon apa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar