Halaman

Sabtu, 22 Mei 2021

23 tahun reformasi, oplosan plus

23 tahun reformasi, oplosan plus

 Selain menyisakan tragedi jelang babak akhir penguasa tunggal Orde Baru. Lanjut dengan tragedi reformasi subvarian nusantara, subversi bumiputra. 5 (lima) presiden tercatat rekam jejak sejarah dengan aneka catatan. Lebih daripada itu, lahirlah generasi serba kebablasan, over kapasitas energi (OKE). Pemain lama tidak ada kapoknya. Muncul petugas binaan partai, pratanda nusantara di bawah kendali global.

 Tidak bisa pakai asas banding-sanding-tanding dengan Orde Lama maupun Orde Baru. Perulangan penyakit politik lebih bebas, aktif, dinamis, provokatif dan serba daya libas haluan politik mégatéga. Menu politik lokal menjadikan anak bangsa pribumi kian tanpa pijakan moral dan tiadanya orientasi ideologi.

 Akhirnya tanpa pengakhiran, kaki kanan dengan kaki kiri sudah tidak terkoordinasi. Bebas pilah pilih nasib sendiri. Maunya jalan sendiri-sendiri. Bahkan saling menjagal plus menjegal. Mau dikemanakan mulut ini. 

Saking cerdas diri, langsung masuk kualifikasi ahli serba C. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar