Halaman

Minggu, 23 Mei 2021

naskah narasi kerakyatan, bebas pasal tipa-tipu

naskah narasi kerakyatan, bebas pasal tipa-tipu

Akan tetapi, karena pihak penulis jelas bukan rakyat. Kalau terdapat bahasa non-rakyat, bahasa yang tidak merakyat. Bahkan perlu penafsiran alias penyederhanaan agar membumi. Juga bukan bahasan dan ragam bahasa akademik. Kendati seolah hasil pengamatan hingga sampai pada rakyat tapak bumi, akar rumput.

 Kesenjangan antar pulau, berdampak nyata pada pilihan kata dan struktur kalimat. Tampilan data selaku fakta, agar tampak berbobot. Bikin bingung yang baca. Kebijakan satu peta. Satu data dipakai ramai-ramai. Sumber informasi terpercaya yang berubah tiap saat tanpa sempat pemberitahuan. Ibarat nilai tukar atau kurs tengah Rp.

 Masalahnya, jika ternyata substansi kehidupan diangkat, diungkit, diangkut diformalkan, dikemas dari menu kehidupan harian rakyat. Macam sila-sila daripada dasar negara. Bikin gerah, bikin alergi, bikin kèder oknum penyelenggara negara. 

Bersyukur, masih berlaku fungsi wakil rakyat. Sehingga jika ada gejala, indikasi pertipuan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar