Halaman

Senin, 10 Mei 2021

luwih becik meneng ketimbang melu-melu gendeng

luwih becik meneng ketimbang melu-melu gendeng

Suasana kenegaraan di praktekkan negara berkembang plus multipartai. Demokrasi perwakilan kian tembus pandang. Berlapis nyaris hierarkis dan bagian inregral sistem global. Semua urusan bermasyarakat, berbangsa, bernegara bisa dikompromikan. Dicarikan jalan keluar bersama. Ora perlu ngotot, adu ototo, podo suloyo, lha wong podo-podo butuh mangan.

 Suasana kebatinan rakyat seperti di pasar lelang, sarat sentimen negatif. Saling hardik, caci maki, bentak menjadi bumbu utama. Mempromosikan produknya secara membabi buta. Ironis binti  miris, telinganya saja tak percaya dengan hujatan, ujaran, bisikan, provokasi, jilatan, cuapan yang muncul dari mulutnya.

 Anak bangsa pribumi lebih cepat terangsang syahwatnya. Bau wangi liwat, langsung hati blingsat. Dekat kursi penguasa, merasa menjadi bagian utama. Merasa penting, bagian penting dari pihak pemunya kepentingan. Ironis binti miris, menyanjung saja. Rasanya sudah melakukan perbuatan mulia.

 Kadar atau sadar politik menanjak. Bela juragan, sigap pasang badan. Terasa lebih heroik ketimbang bela negara, cinta tanah air. Libas lawan politik dengan daya nafsu setan. Jangan sampai ada pihak kamar di petakan lain berani buka mulut. Mengkritisi kondisi ketua umum sama saja dianggap sudah bosan hidup. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar