Halaman

Rabu, 26 Mei 2021

fragmen laga kandang, figur publik vs figuran binaan partai

 fragmen laga kandang, figur publik vs figuran binaan partai

 . Pasar kaget, gelar jual barang bekas, laris tanpa aksi promosi, propaganda, provokasi. Ditambah embel-embel sisa impor, kian memancing emosi penyuka étiket, merk, label asing, produk mancanegara. Nasib produk lokal, dalam negeri tersaji di pasar tradisoinal, warung rakyat. Itupun terdesak aliran garam industri impor.

 Politik dalam negeri Indonesia sudah jelas jago kandang. Tidak hanya itu, petugas binaan partai, beraninya di kandang sendiri. Mau tampil di pentas global. Minimal skala regional macam ASEAN. Takut keseleo lidah, salah ingat, salah ketik, salah baca. Pokoknya serba salah.

 Dukungan suporter bayaran, penggembira, tukang keplok, juru sorak menandakan kehadirannya senantiasa diharapkan. Tidak sekedar pada acara seremonial kenegaraan yang serba artifisial, formal, serba akting. Diminta tampil dadakan asal tampak wibawa bawaan diri. Tayangan langsung unjuk martabat diri.

 Klop, tepat guna antara keterbelakangan mental politik dengan tampilan diri sarat surut. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar