Halaman

Senin, 03 Mei 2021

drama korupsi nusantara, makan gaji buta vs keruk uang negara

 drama korupsi nusantara, makan gaji buta vs keruk uang negara

 Anatomi, struktur, konstruksi negara multipartai tidak jauh-jauh dari saling silang, serba multi. Ayo simak enak duduk mandiri, judul olah kata “INDONESIA–ku, multipartai vs multipilot”, status data 7/15/2018 10:17 AM. Lazimnya sebuah rezim, tepatnya di éra mégatéga, bukan sekedar menjelma menjadi kezaliman, kelaliman. Maklum. Memang bisanya sebegitunya. Sudah sebagai langkah politik yang optimal. Mentok atas bawah. Jeblok samping. Apalagi tampak depan. Semrawut binti awut-awutan. Pokoké menang.

 Rangkaian, runutan, runtutan, rentetan bencana politik aneka bersi yang bersumber dari pusat kekuasaan negara, di balik pintu penguasa, sumber segala sumber. Teori secanggih apapun, skenario konspirasi multipihak tidak bisa menjawab. Kajian akademis kelas dunia hanya bisa memberi komentar datar. Ironis binti tragisnya, mantan pelaku utama sampai pelaku numpang duduk, tidak tahu apa yang telah dilakukannya.

 Tata niaga, mata rantai, hulu-hilir modus pergerakan politik nusantara, sigap melibas sebelum tunas, sedia melindas, siap memangkas, siaga menumpas. Plus sebaliknya. Sekali angkat, serba bagi-bagi martabat dan nikmat dunia. Sekali ungkit aneka akar rumput tercabut. Sekali angkut, apa dan siapa pun terbawa serta lengkap alat kelengkapan keluarga.

 Urutan ketiga besar K/L penyandang terbanyak RAPBN 2020, yang mana dimana alokasi prioritasnya antara lain untuk penyelesaian tindak pidana umum, narkoba, korupsi; pengamanan unjuk rasa. Terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat dan meningkatnya pelayanan keamanan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar