Halaman

Sabtu, 15 Mei 2021

badan sensor cakap kerakyatan

 badan sensor cakap kerakyatan

Ritual spiritual adat tedak siten, mudun lemah, tapak tanah atau semaksud sesuai arif budaya lokal. Bukan sekedar kenal tanah sejak dini. Riwayat asal muasal manusia serta pengakhiran perjalanan manusia di muka bumi. Dikebumikan dengan segala riwayat hidup. Bumi menjadi saksi betapa ybs memang bagian utuh tanah-air nusantara.

 Hasil bumi nusantara, minimal berupa pangan, menjadi sumber kehidupan. Eksplorasi, eksploitasi lapisan demi lapisan bumi (daratan dan atau lautan) identik kecerdasan manusia sesuai asas negara sejahtera. Semasih masih bisa dilipat secara kasat mata. Dimungkinkan masih banyak peranakan bumiputra berpeduli dengan rasa cinta tanah air.

 Legal formal konstitusional mengkomersialisasikan komoditas aset negara lewat sentuhan tangan penyelenggara negara secara seksama, menerus, bebas dan rahasia. Pola kapling sesuai peta geopolitik merah-putih. Sistem distribusi, sirkulasi politik lima tahunan – dengan format dinamis – kian menunjukkan daya serap, resap, peras. Peran rakyat dengan hak politik pasif alias pengguna hak pilih. Itupun masih bisa masuk pasal jual beli suara.

 Manipulasi suara terpilih lewat kotak suara daripada pesta demokrasi subversi nusantara. Terasa mana rakyat “bau tanah” dengan mana rakyat yang “bersih tanah”. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar