Halaman

Jumat, 21 Mei 2021

ekstra gizi demokrasi mbokdé mukiyo, dudu ekstra warisan kursi

ekstra gizi demokrasi mbokdé mukiyo, dudu ekstra warisan kursi

 Kali ini, memang bias tafsir. Kali (bahasa Jawa) alias sungai. Kali lambang hitungan (X) alias ping (bahasa Jawa). Jika disampaikan secara lisan, oral, suatu kalimat lebih mudah dicerna telinga. Ketimbang sibuk baca. Maunya baca cepat, malah mengalihkan logika masuk ke dunia lain. Atau secara sadar seolah diajak bernostalgia.

 Kemampuan pengolah kata mengelola emosi pemirsa untuk simak alur tata kata berkalimat. Antar kalimat. Paham alinea yang tertayang. Menerima keutuhan alinea secara utuh, gamblang benderang. Satu tema bisa dinarasikan secara bernas, padat kata dalam satu paragraf. Lebih daripada itu, sekilas baca judul langsung tahu, paham dan bertambah wawasan kebangsaan. judul bisa berfungsi kesimpulan ringan, utuh.

 Daya bahasa kaum bumiputra memang bernasib baik-baik saja. Bawaan leluhur yang kuat tradisi keilmuan. Mewaris sampai tujuh turunan. Pas sampai ke ybs, sebagai keturunan kedelapan. Ampas akal-akalanpun tidak menetes ke daya akal sehatnya. Muncul varian baru teranyarkan. Ybs saja tak serta merta mampu mendayagunakan. Menjadi beban psikologis berketurunan.

 Betapa warisan paham nasakom. “kom”nya saja yang berhasil nyangkut di akal sehatnya.[HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar