Halaman

Rabu, 19 Mei 2021

lapukan ideologi lokal tak berakar

 lapukan ideologi lokal tak berakar

Kreativitas anak bangsa bumiputra, pakai logika kira-kira plus asal. Kecerdasan buatan digunakan untuk menbentuk ideologi buatan. Tidak ada yang keliru apalagi salah. Hukum buatan manusia bukan sekedar main sanksi atau efek hukum tak terukur. Ikatan moral antar manusia sesuai sudut pandang duniawi. Ikatan semu menjadikan partai politik cinta dunia, berani malu banyak penganut. Tidak kenal musim. Tahunya tinggal terima jadi.

 Tidak perlu berheran-heran jika warga binaan partai mampu kerja apa saja, menjadi apa saja. Ilmu formal global belum mampu menemukan rumusan kemanusiaan apa itu “manusia politik”. Tinjauan kebahasaan, periwayatan silsilah, formulasi jiwa-raga, komponen dan kandungan nasionalisme. Tiap insan punya susunan dan struktur tata moral yang unik. Olek karena itu, daya tahan kemandirian, umur teknis keideologian, paling lama hanya satu musim.

 Analog dengan metamorphosis, malah kebalikan 180 derajat. Setelah kesampaian cita-citanya, maka justru manusia politik terjun bebas ke strata manusia ambang bawah. Kembali ke asal muasal secara dhohir yang tanpa modal. Tidak ada apa-apanya dan bukan siapa-siapa. Bersyukur, lingkungan ramah dan tetap terima dengan tangan terbuka.

 Nusantara terbangun oleh daur ulang ideologi oplosan sumber lokal dengan asupan serapan asing. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar