Halaman

Jumat, 28 Mei 2021

renung kedirian, temu kenali laku diri

renung kedirian, temu kenali laku diri

Ketika manusia mampu merasakan berfungsi terhadap diri sendiri selaku pribadi; bermanfaat atas rasa keakuan yang egois, sentris; berguna pada daya mandiri. Minimal pernah tahu-tahu tentang  prinsip, konsep, sistem diri.

 Namun status “tahu diri” tidak serta muncul di hati kecilnya. Itupun jika muncul masih perlu proses ikutan, lanjutan dan susulan. Jika tidak dijaga kenormalan maupun stabilitasnya, maka nilai diri ybs mudah bergeser ke strata manusia bebas. Ketidaktahuan tapi bukan kebodohan, keterbelakangan. Tahunya belakangan lebih beruntung ketimbang tahu-tahu terlambat hidup atau mati.

 Manusia dengan bakat kemanusiaan, mampu menjadikan dirinya menjadi manusia mulia sesuai fitrah-Nya. Daya guna akal sehat, akal cerdas, otak encer, ringan kepala, terang akal selaku indikator otak jalan merujuk batasan intelektual dan pada adab laku bicara, tindak tanduk, bahasa tubuh, ekspresi wajah teruji plus terpuji secara moralitas, normatif. 

Hakikat bermanusia dengas dalil “ukur baju sendiri” untuk evaluasi diri sejak dini, mawas diri status keseimbangan, stabilitas jiwa-raga. Dengan paham cacat diri. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar