Halaman

Senin, 24 Mei 2021

duwé karep nanging aja ngarep-arep

duwé karep nanging aja ngarep-arep

 Wajar sesuai nalar diri. Setiap mau memulai olah kata, teringat judul semacam. Khususnya yang tempo doeloe, kalau bisa. Minimal periode pemerintah 2014-2019. Hangat-hangat tahi kerbau sarat lalat. Dipanaskan selaku asas BST (banding, sanding, tanding). Pemacu pemicu emosi meng-up grade potensi berbahasa.

 Rujukan dengan kata kunci “harap”, tertanggal 12/2/2018 9:12 AM. Tersurat judul “harapan bangsa Bung!, bukan sarapan mangsa”. Bau politik apkiran serta pertimbangan judul berbahasa Jawa yang sarat makna. Abaikan dan berikutnya simak naik setingkat, tertera judul “bijak bertindak HARAP”. Date modified 12/5/2018 9:04 PM. Produk jelang lelap malam. Beda sekitar 3 hari.

 Simak cerdas wahyu Allah SWT kepada Rasulullah SAW, termaktub di (QS Fushshilat [41]  : 49):

Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.”

 Al-qur’an lebih banyak menggunakan kata, lema ‘asa’ dibanding kata, lema ‘harap’. Kehidupan manusia tak luput dari mata rantai rasa harap-harap cemas. Rasa cemas berlapis seolah hanya muncul saat mengelola urusan dunia. Tidak dengan saat bergulat dengan urusan akhirat.

 Begitu juga dan memang begitulah muncul keadaan berbasis harap atau malah untung-untungan. Tanpa modal keringat diri, berharap rezeki tiban. Kehatian-hatian menggunakan kata dasar ‘harap’ karena jika terjadi sebaliknya, dieja, dibaca dari kanan menjadi ‘parah’. Bukti ringan: Harap Naik - Kian Parah. Bahasa saja secara gamblang benderang sudah menjelaskan. Ada baiknya kita coba menyibaknya. Dengan catatan hanya kepada-Nya kita berharap dan selalu berharap.

 Pertama. Jangan berharap. Berharap sah-sah saja. 

Kedua. Jangan memberi harapan. Terlebih melalui janji.

Ketiga. Jangan memutuskan harapan orang lain. Beri kepastian. 

Kembali ke judul. Tekad wong Jawa bisa bulat-bulat maupun bulat telur. Perjuangan hidup, antara harapan untuk sekarang dengan harapan yang akan datang. Sak madya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar