Halaman

Minggu, 02 Mei 2021

paling awal jemput sang surya vs terang tanah

paling awal jemput sang surya vs terang tanah

Peralihan, pergantian waktu malam ke waktu pagi, tidak sekedar ditandai dengan terbit matahari. Analog ketika hari jelang sore, masuk babakan malam. Maka daripada itu ada sebutan manusia usia senja, bau tanah. Generasi berawal tedak siten, mudun tanah pratanda kesigapan diri ikut arus kehidupan.

 Pemaham bahwa waktu berlalu tak terasa hingga sampai kepada pihak yang selalu kurang waktu. Ketergantungan pada waktu menjadikan hidup ini replikasi, duplikasi dan serba otomatis. Filosofi ‘seperti biasanya’ menjadi dalih hari ini sama saja dengan kemarin. Begitu-begitu saja. Sadar waktu terkait dengan ada tanggal tua, ada tanggal muda.

 Peruntungan diri karena faktor eksternal. Mau berkeringat habis-habisan maupun duduk manis tunggu waktu, hasilnya tidak beda jauh. Dalil ekonomi soal pendapatan pas : cukup : kurang. Bayaran tukang bangunan tiap sabtu, sabtu adalah saya akan bayari tukang. Atau siap anggaran bayar tukang dan upah lain. 

Rasa optimis maupun sebaliknya, tidak ada hubungan timbal balik dengan evaluasi diri. Biarkan hidup bergulir bersama waktu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar