Halaman

Selasa, 08 Desember 2020

syukur kerukunan plus pendekatan vertikal keluarga

syukur kerukunan plus pendekatan vertikal keluarga

 Sebut saja atau maklumi ternyata ada korelasi bahwa anak-anak yang orang tuanya bercerai, akan menunjukkan tingkat depresi, perilaku anti-sosial, dan hiperaktivitas yang lebih tinggi dibandingkan anak lainnya yang orang tuanya tetap utuh.

 Terkait dengan kesehatan, pemerintah memiliki kewajiban untuk menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak, agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan. Upaya kesehatan yang komprehensif meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, baik untuk pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan. (Pasal 43) Undang-Undang tentang Perlindungan Anak (UU 23/2002, UU Perubahan pertama UU 35/2014 dan UU perubahan kedua UU 17/2016).

 Di dalam UU 36/2009 tentang Kesehatan, adalah dari 205 pasal, umumnya klausul promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif merujuk pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Hampir tidak ada rujukan pada kesehatan di tingkat keluarga.

 Pada Bab VI Upaya Kesehatan Pasal 46 UU 36/2009 dinyatakan bahwa:

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

 Berbagai isu yang potensial menghancurkan tatanan keluarga, seperti adanya kekerasan dalam rumh tangga, eksploitasi media, orientasi seksual menyimpang, problem psikososial lainnya.

 Dari segi pengasuhan anak, Profil Anak Indonesia 2018 menyebutkan bahwa anak usia di bawah 2 tahun mendapatkan ASI rata-rata hanya 10,3 bulan. Ini mengindikasikan bahwa sebagian besar anak Indonesia tidak mendapatkan pemenuhan haknya atas nutrisi terbaik selama 24 bulan. Sumber data: BPS. 2019. Survei Kesejahteraan Rakyat 2019.

 Fakta lawas jelang memasuki tahun 2000. Malah bisa lebih dari seperempat abad yang lalu sudah disinyalir bahkan diwaspadai. Tersimpulkan, generasi 2000 dewasa karena batasan umur, matang berkat asuhan PRT (pembantu rumah tangga). [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar