Halaman

Jumat, 25 Desember 2020

dilema demokrasi bablas, ora ilok vs kendel alok

 dilema demokrasi bablas, ora ilok vs kendel alok

Negara maju menganggap tabu jika pemenang, juara umum daripada pesta demokrasi meraup semua kursi. Birokrasi sipil maupun birokrasi militer direkayasa siapa dapat apa, siapa menjadi apa. Wajah baru liwat kendaraan politik dadakan khusus hadapi pemilu.

 Rahasia umum partai politik perusahaan keluarga kian jelas nilai tawarnya. Akhirnya, asumsi acak mengindikasikan bahwa intervensi pemerintah ternyata bukan cara yang paling efektif untuk mengurangi ketidakstabilan komoditas politik. Tindakan pengendalian artifisial terhadap kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

 Bahwasanya Indonesia sudah saatnya menetapkan plus menerapkan suatu model pendekatan yang akuratif, prediktabel. Bermanfaat untuk memitigasi dampak dari guncangan nilai jual petugas partai segala ukuran sepatu.

 Peluang maupun tantangan para pembuat kebijakan mengantisipasi interaksi integrasi antar pasar politik domestik maupun dengan pasar politik global. Masalahnya, potesni alami sumber daya manusia politik terasa kian susut daya susutnya. Latar belakang politik kawanan politisi sipil larut dengan kehendak zaman. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar