Halaman

Sabtu, 26 Desember 2020

dilema demokrasi multipartai, dominasi partai vs mayoritas koalisi

 dilema demokrasi multipartai, dominasi partai vs mayoritas koalisi

Tentunya bukan kajian akademis atau esai sesuai dengan bidang studi dan tema yang telah tersedia saat ikuti kejar paket sadar nusantara. Demokrasi subversi Pancasila tidak ada duanya. Langsung tancap gas kebut sisa periode babak akhir. Goncangan budaya politik berbasis politik adu domba ramuan, racikan penjajah Belanda. Menjadikan anak bangsa rumpun Melayu berketurunan sigap tanggap.

 Industri politik lokal nusantara kian sulit laik saing di pasar regional apalagi global. Mengandalkan petungan weton petugas partai kian tiarap. Visi anak bangsa selaju melek informasi dan komunikasi. Peran media kaca televisi kalah langkah dengan “setan gepeng”, gawai, gadget, dsb.

 Pilihan terhadap budaya politik global yang seolah lebih demokartis, praktis, simpel, luwes bebas tata moral yang menjadi penghambat. Daya tahan politik nusantara tergantung distribusi dan komposisi kursi konstitusional. Otoritas plus otonom politik melahirkan sistem politik afirmatif. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar