Sang Merah Putih darurat pangkat dua
Sigap 36 jam nusantara diberlakukan sesuai protokol kemanusiaan. Maknawi warna Merah, warna merah jernih, telah lama dikenal dalam mitologi, kesusasteraan, dan sejarah Nusantara. Merah perlambang keberanian. Warna Putih, warna putih tanpa gradasi telah lama dikenal dalam mitologi, kesusasteraan, dan sejarah Nusantara. Putih melambangkan kesucian.
Nuansa demokrasi negara multipartai yang masih ada, tersia, peninggalan zaman penjajahan. Liwat saringan ‘nasakom’ menjadi kian jelas warna politik. Merah sang Merah Putih mampu melunturi, melumuri Putih. Dari bawah, rasa bangga dengan masa lalu yang sudah berlalu. Merasa aman, nyaman dengan peran dan posisinya.
Atas kehendak sejarah peradaban nusantara berketurunan. Keberanian, daya rasa berani, potensi berkeberanian, berani karena merasa atau sesuai berhala reformasi 3k (kuat, kaya, kuasa) oknum petugas penyelenggara negara. Meningkat pesat tanpa ada yang pesan. Tahu-tahu di kawasan regional ASEAN sudah di puncak karier, prestasi.
Sebutan ‘oknum’ masuk babak penentu nasib bangsa dan negra, karena tidak menunjukkan ’siapa’ lagi. Langsung didominasi sebuah bentukan partai politik lawas. Nuansa kemerahan membuat sang parpol, terwariskan secara matematis. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar