Halaman

Kamis, 24 Desember 2020

dilema multipartai, aspirasi rakyat vs inspirasi politik

 dilema multipartai, aspirasi rakyat vs inspirasi politik

Laju adab nusantara apa saja bisa terjadi di luar nalar, logika, akal sehat. Manusia sarat tatanan dan tataran moral, bukan jaminan diri. Rakyat antar generasi, antar periode presiden tetap terbelenggu dengan hakikat kerakyatan. Perjuangan rakyat di kacamata politik malah dianggap memperjuangkan nasib sendiri. Rakyat mengutamakan kebutuhan sendiri.

 Kebutuhan dasar rakyat sudah terjabarkan, terintegrasikan pada agenda pembangunan nasional sampai tingkat desa / kelurahan. Dengan catatan khusus, rakyat wajib taat, tunduk, patuh, setia pada aturan main yang ditetapkan penguasa. Penyelenggara negara terikat kontrak politik, ikatan moral politik dengan parpol pengusungnya.

 Aspirasi penduduk, rakyat, masyarakat, warga negara mendongkrak semangat aspiran kawanan penguasa lokal, pengusaha lokal, elit lokal, dinasti politik, trah silsilah berketurunan untuk umbar janji plus uber kursi. Aliran berkeyakinan berkepercayan politik oplosan, didominasi warna global sejak zaman triwarna Belanda.

 Pasar bebas dunia kian menginspirasi perpolitikan nusantara. Kendaraan politik dadakan, berdaya guna mengangkat martabat pantat anak cucu, tidak pakai lama. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar