Halaman

Jumat, 25 Desember 2020

keunggulan instabilitas jiwa politik generasi nusantara

keunggulan instabilitas jiwa politik generasi nusantara

Rakyat tanpa pandang beda umur tetap bersyukur, cikal bakal generasi pewaris masa depan bangsa masih bisa dimantapkan mentalnya. Jadikan periode 2019-2024 untuk mengkikis habis benalu, parasit bangsa. Tapi jangan dijadikan persemaian bibit asing dengan dalih pewarganegaraan atau naturalisasi.

 Pemerintah dengan seperangkat kebijakan dapat membuat langkah politik menjadi konstitusional bulat. Tak perlu mempersoalkan biaya politik. Sampai ke detil tak peduli dengan pihak mana yang akan dikorbankan. Politik adu domba atau devide et impera peninggalan penjajah Belanda, masih dilanjutkan dengan lebih inténs. Dikarenakan mental penguasa yang serba merasa paling kuasa.

 Ramuan ajaib revolusi mental dosis kian memantapkan episode “asu mbalèni piringé vs panguwasa mbélani kursiné”. Betapa kinerja generasi masa depan menjaga eksistensi dan stabilitas nusantara. Daya akal pada manusia, adakalanya ada yang mampu berpikir melampaui zamannya. Semua sudah disuratkan dan disiratkan di Al-Qur’an dan dijabarkan liwat Sunnah Rasulullah saw. Perjalanan menembus lapisan langit dengan kekuatan. Bagaimana Allah swt menundukkan bahtera berlayar melaju mengarungi laut.

 Bukan kesimpulan tapi fakta dan atau data. Kiat ramah lingkungan dan pendekatan diri ke pemilik alam. Asas kesimbangan alam juga dibutuhkan pada tubuh, raga, fisik, jasmani manusia. Demi wibawa raga, martabat tubuh, harga diri jasmani, ketahanan fisik, sehat badan. Asupan rohani, peningkatan daya batin menjadi pasal tidak sederhana. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar