Halaman

Senin, 07 Desember 2020

perintah tengah jalan vs titip awal langkah

 perintah tengah jalan vs titip awal langkah

 Garis hidup manusia tidak sekedar dinamis. Lebih daripada itu tidak bisa diprediksi. Kendati realita kehidupan kemarin menjadi data dasar perasumsian. Rutinitas harian karena manusia berlaku selaku khalifah atas dirinya sendiri. Seolah ada hak dasar berupa hak menentukan nasib diri seacra mandiri tanpa campur tangan, intervensi siapapun.

 Di luar perencanaan hidup yang tinggal dilaksanakan skala harian atau 24 jam. Jangan berharap semua rencana akan berjalan mulus. Kadang kala ada saja kebutuhan hidup yang sifatnya mendadak, masuk skala prioritas, perlu perhatian khusus. Mau tak mau, malah akan merubah gaya hidup. Kondisi tiban macam ini, akan menjadi penentu jalannya kehidupan selanjutnya.

 Hakikat perjalanan hidup tidak sekedar membawakan diri secara total, utuh. Pola keluarga, sistem rumah tangga plus selaku makhluk sosial membuat manusia layak hidup. Mempunyai sertifikat ahli daya dorong dan atau daya tarik untuk urusan internal. Sekaligus teruji daya jinjing, daya pikul secara sosial.

 Keterakalsehatan manusia mengarah kepembentukan pribadi berdaya dukung, berdaya tampung lingkungan. Tolok ukur terlihat saat memposisikan diri selaku manusia politik. Dimana partai politik dipijak, maka berlaku adat lokal. Makanya, petugas partai sekelas apapun, tetap tertanggung visi dan misi oknum ketum bentukan parpol.

 Kebablasan langkah dan jalan kehidupan, bersyukur masih bisa balik arah. Atau tetap lanjut terus bareng sesama haluan searah, banyak teman gaul. Sama rasa, sama rata, sama raba. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar