Halaman

Senin, 21 Desember 2020

bebas tanpa kemerdekaan vs merdeka tanpa kebebasan

 bebas tanpa kemerdekaan vs merdeka tanpa kebebasan

 Diusahakan tidak ada ikatan emosi, kaitan erosi kejiwaan dengan olah kata doeloe-doleoe. Terlihat mirip atau serupa tapi tidak sewajah. Sejatinya sejiwa tanpa sepengetahuan raga. Persaingan hidup selaku penekan ketertiban diri. Proses berketuhanan tidak bisa lepas dari tuah politik nusantara. Tekanan intern ekonomi Pancasila menambah wawasan angan-angan.

 Dosa politik penguasa bebas sanksi. Hukum berkebasan di NKRI, tidak mengatur tindak kejahatan politik. Dosa politik tak tersentuh dan bebas dari sanksi maupun tuntutan pasal hukum. Karena tugas, demi negara di tangan, tidak bisa dipidanakan. Sebagai harga mati.

 Praktik demokrasi nusantara tk bertulang, separuh bebas bs bebas separuh. Praktik demokrasi atau yang terjadi di lapangan bahkan istana, yaitu kedaulatan adalah kekuasaan menjalankan negara dan berada di tangan penguasa. Rakyat sudah melimpahkan hak kedaulatan ke tangan wakil rakyat, wakil daerah, kepala daerah, kepala negara meliwati pola pemilihan dan atau penunjukkan langsung.

 Demokrasi sub-versi nusantara, bebas kontrol vs di bawah satu kendali.

 Struktur piramida bentuk, wujud, bakalan dan praktik pemerintahan di NKRI, bukan tanpa efek domino. Peran, posisi rakyat sebagai pondasi, landasan tumpuan, alas pijakan. Menerima  beban, tekanan merata, tepatnya sebagai pendukung total dan loyal NKRI. Banyaknya provinsi, sebaran populasi, profil demografi menunjukkan peta multiguna, multimanfaat dan multitafsir. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar