Halaman

Minggu, 13 Desember 2020

ojo mbingungi yen Pancasila Sakti tenan

 ojo mbingungi yen Pancasila Sakti tenan

Babakan presiden seumur hidup yang beririsan dengan realisasi paham politik ‘nasakom’. Tutup buku dengan meninggalkan sebutan Orde Lama. Lanjut oleh pengganti. Atas kehendak rakyat, 6x pemilu berturut-turut menjadi mandataris MPR. Berkat ramuan mental Pancasila Sakti. Penyederhanaan wadah kekuatan sosial politik.

 Masuk ke babak utama Orde Reformasi. Sebutan petugas partai untuk menutupi krisis kader plus krisis kepemimpinan, keteladan internal. Ujar ucap “salam Pancasila” kian membuktikan kesaktian di bibir tidak pakai mikir. Hitung mundur, hitung cepat seabad NKRI. Jangan sampai perwujudan masyarakat di negara sejahtera tujuh turunan, tujuh presiden. Lanjut dengan . . . [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar