Halaman

Minggu, 27 Desember 2020

pernah bukan berarti bisa rutin

pernah bukan berarti bisa rutin

 Selaku sebuah kesimpulan akhir yang bermanfaat bagi pelanjut. Diterapkan pada semua aspek dan babakan kehidupan umat manusia. Tidak jadi masalah bagaimana dari mana sampai judul adalah rumusan. Antara narasi dengan substansi terjadi interaksi, integrasi secara mendalam. Liwat waktu dan adab pelaku.

 Pertanyaan awam muncul sebagai penyangkalan ringan. Diturunkan dari pengalaman harian yang bersifat tipikal, berulang tanpa perubahan berarti. Coba mana kejadian individu yang sering dialami. Tidur kemalaman atau bangun kepagian, dengan penyebab kuatnya. Meningkat, dalam sebulan terakhir terjadi berapa kali. Atau ada jawaban spesifik tentang penyebab. Menguak fakta susah tidur malam atau gampang terbangun.

 Menyangkut penyesuaian diri dengan perjalanan waktu. Seorang anak manusia dengan akumulasi pengalaman harian tidak otomatis menemukan sejatinya hidup. Pola asal makan, salah menu, tidak tepat jam makan patut direnungkan. Karena malah menunjukkan kelas “hamba perut”. Pola hidup tak jauh-jauh dari urusan isi perut. Sensitivitas perut menentukan derap langkah berkehidupan.

 Terkait tepat asas dengan judul. Terjawab jika pemirsa masuk kelas hamba-Nya. Bernafas pun jauh dari kesiasiaan. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar