Halaman

Senin, 21 Desember 2020

asas berkebebasan nusantara, mempercayai keyakinan vs meyakini kepercayaan

 asas berkebebasan nusantara, mempercayai keyakinan vs meyakini kepercayaan

Tidak pakai acuan, bebas fakta, bukan saduran dari kejadian di seberang lautan. Bukan duplikasi, repilkasi kejadian yang belum pernah terjadi secara manual. Skala nasional dari aspek kemanusiaan, acap muncul dadakan tanpa peringatan dini.

 Manusia pengguna akal sehat untuk semua pemikiran. Konektivitas antara keyakinan dengan kepercayaan, dengan basis akal sehat, bersifat minimalis, matematis plus hangat-hangat tahi ayam. Butuh waktu dan pengarahan agar meningkat, tidak sekedar mengandalkan akal. Kendati secara akademis teruji.

 Kejadian masa lalu skala lokal. Daya peubah tercatat oleh zaman. Kalah pamor dengan sistem yang lebih mendunia. Lebih mengutamakan kepentingan dunia. Perulangan sejarah membuat manusia merasa termudahkan. Punya jalan pintas, potong kompas, budaya instan mewujudkan angan-angan berkedirian.

 Daya batin manusia memperkuat pemahaman pertama. Tanpa banyak tanya, lebih dominan pakai dalil dialog, diskusi, debat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar