Halaman

Senin, 07 Desember 2020

interaksi simbolik politik antar penyuka (uang) negara

interaksi simbolik politik antar penyuka (uang) negara

 Politisi sipil maupun kawanan loyalis penguasa di birokrasi alat negara. Naluri, insting maupun daya endus politik mampu memahami konsep kedirian secara akurat. Seolah penguasaan diri menjadi aset utama untuk lebur dengan sistem yang lebih sukar diprediksi. Campur tangan pihak ketiga, multipihak atau perintah dadakan. Pesan singkat dari alam lain.

 Sisi lain atau fakta lain 24 jam. Mereka tersebut di alinea pertama, oleh karena faktor kepentingan, motivasi,  prasangka daya asumsi sehingga memilih modus untuk tertutup, jaga jarak, penuh waspada plus rasa curiga. Lebih memetakan interaksi simbolik pada skala informasi privat mereka pada batasan personal (personal boundry) saja.

 Orientasi pada sistem identik kepada orang. Hubungan antar sesama kawanan partai politik lebih bersifat persaingan terbuka. Model petugas partai bakalan lebih ditentukan oleh kebijakan oknum ketua umum. Relasi vertikal membangun persekutuan tak tertulis sehingga tidak ada bukti tertulis, bebas fakta orisinal dan otentik.

 Informasi kedirian hanya terbangun, terjalin dengan pihak penentu sistem atau tepatnya penguasa lokal sistem.[HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar