Halaman

Jumat, 18 Desember 2020

ongkos kemanusiaan bisnis politik, unsur domestik vs komponen mancanegara

ongkos kemanusiaan bisnis politik, unsur domestik vs komponen mancanegara

Sepertinya mirip sebutan ‘wisnus’ dan ‘wisman’. Saking melimpahnya obyek wisata benda atau non-benda, kian membuktikan pasar bebas dunia dan nusantara menjadi negara terbuka 24 jam. Dampak tol lautberupa peluang barter di tengah laut, pasar terapung, jalur logistik pasar gelap, transit TKA sampai pasal belum terpikirkan.

 Fluktuasi harga atau nilai komoditas politik nusantara pada gilirannya akan mendongkrak pendapatan pemerintah dan menyumbang kepada penurunan angka kemiskinan serta pengurangan angka pengangguran. Sebagian besar berkat kenaikan pendapatan di industri politik.

 Utamanya, pergerakan komoditas sebagian besar bersifat nominal dan bukan riil. Kinerja kader partai terhadap kinerja pemerintah, cukup mengecewakan. Sebaliknya, efek lonjakan harga komoditas politik internasional, kapasitas politik lokal malah turun separuhnya selama periode pertama presiden ketujuh RI. Daya atau nilai jual, nili tawar politisi sipil berasal dari kenaikan biaya politik, bukan dari peningkatan kapasitas.

 Mengacu persaingan internal koalisi,  parpol utama menerima lebih sedikit arus masuk karena SDM politiknya mempunyai nilai tambah yang rendah. Dominasi aliran komoditas selaku kompensasi bak barang habis pakai. Penambah rekening gendut, bukan untuk investasi politik berjangka panjang. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar