Halaman

Selasa, 08 Desember 2020

kebut kerja yang tertunda sejak awal

 kebut kerja yang tertunda sejak awal

 Renovasi rumah tinggal verai KPR-BTN, dieksukusi setelah kami dengan status Keluarga Dengan Tahapan Berdua Kembali. Khusus pakai pasal defacto, 15 bulan pasca isteri pensiun. Tepat waktunya, malah 12 tahun pasca pensiun,saya,  yang berbarengan anak nomor dua kuliah di lain kota.  Si kembar (anak nomor dua dan bontot) di terima di IPB. Tahun pertama inap di asrama.

 Langsung ke permasalahan bangsa skala rumah tangga, keluarga. Banjir hadiah tahun baru 2020 menjadi penentu ketinggian septictank. Di tempat lama dibangun 2 bilik septictank. Batas ambang atas bilik rata-rata permukaan banjir. Tutup plat beton bertulang, cor di tempat. Rencana rawat dan ruwat lingkungan, di atas tutup menjadi lokasi pot tanaman hias.

 Edukasi dan dedikasi tukang lebih mengandalkan pengalaman. Selama itu tidak ada complain dari yang punya rumah. Mengira kian ahli dn cakap tangan. Apalagi spesialis tukang bangunan rumah tinggal. Pengalaman di proyek rumah tinggal 2@3 lantai merasa bisa kerja sesuai maunya dia. Tukang yang serba bisa, merangkap menjadi mandor, kepala mandor.

 Terbangunnya septictank dua bilik berdampak km/wc lama dialihfungsikan. 2 km/wc baru dibangun mendekati septictank. Mengorbankan kamar tidur depan. Sekaligus  posisi dudukan closed tidak mengarah atau membelakangi kiblat.

 Kendati sudah diingatkan. Bulan pertama saya lakoni ambil sampah di atas tutup septictank. Lokasi terbuka menjadi tempat bebas buang puing, dsb oleh tim tukang. Numpang bakar di bak sampah tetangga yang juga sedang renovasi.

 Jelang babak akhir renovasi, tukang baru sadar. De jure, bagaimana anak bangsa selaku tenaga kerja yang bekerja mengandalkan tenaga mau bersaing dengan pihak kamar sebelah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar