Halaman

Sabtu, 12 Desember 2020

serentak rakyatmu membela, skema sistem vs konspirasi karier

serentak rakyatmu membela, skema sistem vs konspirasi karier   

 Salah satu berarti benar banyak. Emas 1kg kurang 1 gram, biar dengan teman sendiri, tetap tidak bisa dibilang utuh bulat 1000 gram. Masuk tataran dan tatanan adab bernusantara. Asal sudah ada maka syarat minimal, syarat administrasi sudah terpenuhi. Walhasil, batasan, tolok ukur, definisi baik, bagus, benar, betul sesuai suara terbanyak, aklamasi. Tidak perlu pakai ketentuan normatif, moralitas.

 Mengkambinghitamkan korban vs mengkorbankan kambing hitam. Pepatah yang lumayan lama masa berlakunya. Di panggung politik, pemain politik bahkan petugas partai, hanya sekedar tampil sesuai skenario. Panggung laga yang mempertemukan semua jurus maut. Aliran apa pun bebas ikut tarung bebas. Jurus mabuk, jurus mendadak lupa menjadi menu utama. Pasar taruhan bebas, sentimen positif, pesanan di tengah jalan, rekayasa investor maupun nilai tukar politisi bakalan menjadi mesin penggerak utama pesta demokrasi.

 Generasi medsos korban ujung jari tangan sendiri. Keblusuk saat memanfaatkan media sosial ikut arus. Maunya sok tahu, sok gagah, sok cerdas tampil diri liwat aneka ujaran pembodohan diri, kebencian, kebohongan, penistaan diri. Sudah diduga hasilnya yaitu tidak ada manfaat. Bahkan menggerogoti jatah jiwa harian.

 Korban model Nusantara, tekanan ekonomi vs sentimen politik. Tak perlu mikir. Akibat tekanan ekonomi, anak bangsa sigap mengorbankan kehormatan dan martabat diri. Takjubnya, tak hanya berlaku bagi masyarakat klas elit (ekonomi sulit). Menembus strata atas berkat kemajuan teknologi digital. Prostitusi dalam-jaringan, begitulah bunyinya. Martabat pantat penguasa menjadi bahan baku oplosan ramuan mental.

 Kepedulian pemerintah terhadap nasib dan urusan dapur rakyat (keluarga, rumah tangga), dibuktikan antara lain dengan impor bumbu dapur, yaitu garam. Agar jangan sampai tempe lauk khas rakyat, menghilang dari pasar tradisional, warung nasi, maka pemerintah otomatis menetapkan kebijakan pro-rakyat yaitu dengan berat hati terpaksa impor kedelai pangan. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar