Halaman

Minggu, 27 Desember 2020

dilema berkenormalan, tatap muka vs buang muka

 dilema berkenormalan, tatap muka vs buang muka

Kondisi berkemanusiaan subversi nusantara adil dan benar. Secara tak sengaja malah ada bukti pihak mana saja terjebak bansos di balik bakalan udang galah. Masyarakat keilmuan seolah sedang teruji soal pasal didik dan ajar. Keluar dari sangkar di rumah (s)aja 2020. Sigap hadapi mutasi virus covid-20.

 Gerakan kebangsaan sadar pasca 2024 menjadi dasar bangkitnya rawat dan ruwat nusantara. Rasa serba rasa menambah daya jelajah partai politik berorientasi masa lalu. Wilayah kerja mengadop skenario cikal bakal bakalan féderal.

 Bicara basa-basi soal menu politik. Sudah bisa ditebak bagaimana aroma irama ramuan ajaib yang menjadi andalan. Ramuan yang aneka rasa. Siap dengan pihak yang patut dipersalahkan. Atau patut diduga sebagai pihak yang berbuat tindakan tidak menyenangkan. Menggerogoti wibawa negara dari dalam dengan dalih pendukung potensial, relawan sigap pasang badan. Loyal dan total.

 Menjabarkan ambisi politik dalam format protokol kebugaran jiwa raga, bisa-bisa bisa jadi senjata makan tuan. Jadi bumerang atau ternyata hanya jadi beban moral. Kan sudah diingatkan di awal, batu loncatan vs batu sandungan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar