meninggal karena kehabisan rokok
Musim agresi pandemi covid-19, selaras motto protokol rakyat sejahtera yaitu pokoknya di rumah (s)aja. Semua urusan harian beres liwat jasa TIK. Penggunaan jasa listrik negara melonjak berimbang dengan belanja BBM atau biaya transport. Interaksi, integrasi sosial selaku makhluk sosial terkena pasal jaga jarak.
Soal perimbangan gaya hidup. Banyak perokok aktif, perokok berat. Berdampak pada jantung, paru-paru atau sistem perbatukkan. Batuk atas bawah secara konsekuen hitungan jam. Tetap merasa aman nyaman, bebas keluhan medis. Tidak ada orang meninggal karena kehabisan rokok.
Ironis binti miris, pengusaha industri rokok global di nusantara mampu memposisikan diri masuk 10 besar orang terkaya. BPS belum sempat merilis pernasiban petani tembakau atau sebutan semaksud. Asap rokok memacu memicu perokok pasif plus polusi lokal. Apa artinya dibanding populasi total. Jangan dikaitkan dengan program kawasan regional ‘karhutla’. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar