Halaman

Sabtu, 23 Februari 2019

sigap kaum pribumi Nusantara meman(t)askan diri


sigap kaum pribumi Nusantara meman(t)askan diri

Jangan-jangan yang dimaksud jangan ‘meminta(s)kan diri’. Memakai jalan pintas. Potong kompas, liwat jalan tikus. Menyederhanakan tantangan hidup. Bukan menghindar, pilih gampangnya. Bangsa tahu diri akan potensi enerji lokal. Dipacu, awal tampak laju. Walau menang medan. Hafal jebakan alam. Kenal lokasi strategis. Hasil akhir sesuai pasar taruhan. Maksudnya sesuai ‘ramalan’ bunyi tokek.

Jika kawanan pribumi telah mampu mengatur dirinya sendiri secara otodidak, otonom. Modal ujung jari tangan, merencanakan jangkauan hidup. Memprakirakan lawan politik yang siap dilibas. Daya potensi diri dirasa kurang, bisa kompromi dengan siapa saja.

Penyakit masyarakat mampu ditangani oleh masyarakat dengan kearifan lokal, sesuai kecerdasan bersama. Potensi untuk menyelesaikan masalah dengan masalah, akan memacu dan memicu tumbuhnya kemandirian.

Metode  untuk membangkitkan, menggiatkan  kaum pribumi agar berdaya, sanggup berswadaya. Melalui pola  pengorganisasian masyarakat (Community Organization). Pengorganisasian Masyarakat mengkoordinasikan kapasitas masyarakat agar mandiri dalam meningkatkan pendapatan, taraf hidupnya, daya beli dan atau daya belanja. Pertumbuhan ekonomi tidak tergantung kepada pihak lain.

Kemanfaatan, efektivitas peningkatnan taraf hidup tampak pada ketahanan dan kemandirian untuk memenuhi sejumlah kebutuhan dasar. Sedangkan untuk mengukur pencapaian kualitas diri manusianya, pakai ukuran IPM (Indeks Pembangunan Manusia). [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar