sigap kaum pribumi Nusantara meman(t)askan diri
Jangan-jangan
yang dimaksud jangan ‘meminta(s)kan diri’. Memakai jalan pintas. Potong kompas,
liwat jalan tikus. Menyederhanakan tantangan hidup. Bukan menghindar, pilih
gampangnya. Bangsa tahu diri akan potensi enerji lokal. Dipacu, awal tampak
laju. Walau menang medan. Hafal jebakan alam. Kenal lokasi strategis. Hasil akhir
sesuai pasar taruhan. Maksudnya sesuai ‘ramalan’ bunyi tokek.
Jika kawanan
pribumi telah mampu mengatur dirinya sendiri secara otodidak, otonom. Modal ujung
jari tangan, merencanakan jangkauan hidup. Memprakirakan lawan politik yang
siap dilibas. Daya potensi diri dirasa kurang, bisa kompromi dengan siapa saja.
Penyakit
masyarakat mampu ditangani oleh masyarakat dengan kearifan lokal, sesuai kecerdasan
bersama. Potensi untuk menyelesaikan masalah dengan masalah, akan memacu dan memicu
tumbuhnya kemandirian.
Metode
untuk membangkitkan, menggiatkan kaum pribumi agar berdaya, sanggup berswadaya.
Melalui pola pengorganisasian masyarakat
(Community Organization). Pengorganisasian Masyarakat mengkoordinasikan kapasitas
masyarakat agar mandiri dalam meningkatkan pendapatan, taraf hidupnya, daya
beli dan atau daya belanja. Pertumbuhan ekonomi tidak tergantung kepada pihak
lain.
Kemanfaatan,
efektivitas peningkatnan taraf hidup tampak pada ketahanan dan kemandirian
untuk memenuhi sejumlah kebutuhan dasar. Sedangkan untuk mengukur pencapaian
kualitas diri manusianya, pakai ukuran IPM (Indeks Pembangunan Manusia). [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar