Halaman

Senin, 04 Februari 2019

ketika kaki tangan menjadi saksi memberatkan diri


ketika kaki tangan menjadi saksi memberatkan diri

Aksi kaki tangan bukannya tanpa kendali diri. Pihak lain, bahasa manusia politik, pengertian kaki tangan adalah petugas partai. Secara fisik, kaki membawa yang empunya kaki, melangkah atau fungsi lainnya sesuai kaidah, kamus dan rumusan hidup di dunia. Tangan lebih ringan ketimbang kaki. Ujung jari tangan mampu jelajah dunia maya.

Urusan peran aktif kaki tangan tak akan selesai. Memakai bahasa dunia, bahasa manusia, kesaksiannya tak diperhitungkan. Kaki duduk manis. Melipat tangan. Tangan untuk melipat sesuai asas pat-gulipat.

Keumuran, tingkat usia manusia tidak bisa disidik pada kinerja kaki tangan. Penyakit yang menyerang atau penyakit khusus kaki tangan. Kesatuan dan keterpaduan seimbang antara kaki tangan dengan badan, jaminan sehat jiwa raga. Jiwa tenang, hati riang, raga bugar. Angan-angan kian menerawang.

Jangankan koordinasi antara kaki dengan tangan. Antara tangan kanan dengan tangan kiri acap tak seia-sekata. Maunya jalan sendiri-sendiri. Punya kesibukan mandiri. Kok tangan bisa jalan sendiri. Apalagi kaki. Wajar, kaki saling menyalip. Tak wajar jika saling menjegal.

Masalah klise, klasik adalah kaki yang mengajak kita untuk bertindak aksi atau kita yang mengajak kaki untuk kemana saja tujuan hidup. Dimana bumi kita pijak, pakai hukum lokal. Posisi tangan di atas kaki. Bukan berati serba lebih atau punya hak istimewa.

Jagalah kaki tangan sendiri. Bisa meringankah langkah di dunia. Ringan tangan, tangan rajin menjamah, kerajinan tangan sampai karena memang tak bermata. Tapi di pengadilan akhirat. Lain perkara lain pasal. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar