ketika kaki tangan menjadi saksi memberatkan diri
Aksi kaki tangan bukannya tanpa kendali diri. Pihak lain,
bahasa manusia politik, pengertian kaki tangan adalah petugas partai. Secara fisik,
kaki membawa yang empunya kaki, melangkah atau fungsi lainnya sesuai kaidah,
kamus dan rumusan hidup di dunia. Tangan lebih ringan ketimbang kaki. Ujung
jari tangan mampu jelajah dunia maya.
Urusan peran aktif kaki tangan tak akan selesai. Memakai bahasa
dunia, bahasa manusia, kesaksiannya tak diperhitungkan. Kaki duduk manis. Melipat
tangan. Tangan untuk melipat sesuai asas pat-gulipat.
Keumuran, tingkat usia manusia tidak bisa disidik pada
kinerja kaki tangan. Penyakit yang menyerang atau penyakit khusus kaki tangan. Kesatuan
dan keterpaduan seimbang antara kaki tangan dengan badan, jaminan sehat jiwa
raga. Jiwa tenang, hati riang, raga bugar. Angan-angan kian menerawang.
Jangankan koordinasi antara kaki dengan tangan. Antara tangan
kanan dengan tangan kiri acap tak seia-sekata. Maunya jalan sendiri-sendiri. Punya
kesibukan mandiri. Kok tangan bisa jalan sendiri. Apalagi kaki. Wajar, kaki
saling menyalip. Tak wajar jika saling menjegal.
Masalah klise, klasik adalah kaki yang mengajak kita
untuk bertindak aksi atau kita yang mengajak kaki untuk kemana saja tujuan
hidup. Dimana bumi kita pijak, pakai hukum lokal. Posisi tangan di atas kaki. Bukan
berati serba lebih atau punya hak istimewa.
Jagalah kaki tangan sendiri. Bisa meringankah langkah di
dunia. Ringan tangan, tangan rajin menjamah, kerajinan tangan sampai karena
memang tak bermata. Tapi di pengadilan akhirat. Lain perkara lain pasal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar