Halaman

Kamis, 07 Februari 2019

push up di masjid meningkatkan daya batin


push up di masjid meningkatkan daya batin

Ketemu pirang perkoro mbah, iso-isoné. Jaréné sopo. Urusan batin bagi wong Jawa, urusan wong pinter. Tak ada relasi dengan (aliran) kebatinan. Daya batin seolah tidak netral. Ke arah laku khusus untuk menemukan. Tahap menemukan perlu aksi spiritual. Perlu bimbingan teknis oleh ahlinya.

Agama Islam menyuratkan adanya dosa batin. Sesuatu yang tidak tampak atau tersembunyi namun bisa menambah catatan dosa. Atau secara fisik tidak berbuat, tidak melakukan kegiatan. Duduk manis. Tapi gejolak hati, pandangan mata atau memanfaatkan produk TIK. Menambah argo dosa. Dibilang dosa kecil, desa ringan. Tetap ada pertanggungjawaban di pengadilan akhirat.

Menyeimbangkan antara potensi lahir dengan daya batin. Rumusan olahbatin, olahrasa atau peningkatan kepekaan diri, untuk mengenal diri sejak dini. Mempertanyakan ikhwal serba ‘aku’. Aku ini siapa, menjadi kunci masuk.

Menilai seseorang pada tampilan, postur tubuh, tampak depan wajah atau yang tertangkap mata. Hakikat Allah swt menciptakan manusia memang indah dan menyejukan mata. Kesejukan hati, ketenangan jiwa terpancar pada wajah. Bekas wudhu tampak di wajah.

Agak menyimpang dari judul. Perlu pemanasan. Wong Jawa paham tembung rai gedhèg.

Fungsi masjid, musholla atau penamaan semakna, sangat dinamis. Fungsi utama untuk wadah melaksanakan sholat fardhu berjamaah. Fungsi lain bisa untuk amaliah kelompok maupun individu. Sejarah fungsi masjid menunjukkan betapa.

Bagi penulis, pra atau pasca sholat, lakukan push up. Lokasi tergantung lantai tanpa penutup. Soalnya, push up dengan tangan mengepal samping. Tumpuan pada pangkal telunjuk dan jari tengah. Peregangan tangan sampai pelenturan jari tangan. Dilakukan sambil jalan ke masjid. Irama doa, dzikir, shalawat memperkuat langkah dan pemanasan tangan. Atur dan olah nafas untuk memancing energi pendukung push up.

Bersihkan lantai. Basmallah. Ritme nafas dan cara hitung jumlah push up. Start tidak boleh lambat juga tak boleh langsung cepat. Angkat badan tarik nafas sampai penuh. Turunkan badan lepas nafas. Nafas menggunakan hidung agar dukungan paru-paru ikhlas, nyata dan optimal.

Bukan banyaknya tapi lakukan sehari minimal sekali. Katakan, waktu subuh dan atau waktu isya’. Menambah daya tahun lakukan waktu dzuhur. Kalau di dalam masjid dingin AC ada dampak.

Waktu push up bagi saya tak beda jauh dengan kapan harus jalan kaki cepat. Jumlah push up sesuai daya dukung nafas. Artinya masih ada tenaga untuk lanjut, jangan uber jumlah. Stop sebelum kenyang.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar