Caleg Eks Koruptor, Utamakan Moral Bangsa
Pemilu serentak, 17 April 2019, nyaris aturan main di pemilu legislatif berjalan
sesuai skenario. Memanfaatkan kelengahan
masyarakat yang lebih fokus ke proses pilpres. Olok-olok politik menjadi menu
utama media digital. Propaganda, promosi, provokasi menjadi agenda resmi
negara.
Sampai oknum capres menyerang personal lawan politik, saat debat capres
kedua. Ujaran ini menjadi amunisi bagi kawanan loyalisnya. Ringan kata digoreng
sambil tepuk dada membuktikan diri yang sederhana. Orang jadi lupa substansi
untuk memajukan bangsa.
Eks koruptor secara hukum memang sudah ‘bersih diri’. Merasa namanya tak
tercemar oleh laku diri. Masyarakat politik masih mau menerima dengan tangan
terbuka. Parpol lama tak akan melupakan jasa ybs. Bahkan diberi prioritas unutk
melanjutkan jasa lain yang tertunda. Parpol baru melihat rekam jejak ‘merugikan
keuangan negara’ sebagai nilai jual.
Wajar, jika rakyat dan khususnya yang telah mempunyai hak pilih, lebih
gemar mengelus-elus jagoannya di pilpres. Soal moral calon wakil rakyat dan
atau calon wakil daerah, urusan nanti. Moral bangsa dipertaruhkan demi gengsi parpol.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar