golput dan hitung mundur 17 April 2019
Tanpa asas praduga tak bersalah. Kejadian perkara sudah
mengandung unsur penggunaan faktor tabu di luar nalar. Di atas kertas,
kemungkinan terpahit pun semakin menjadikan ruang gerak kian sempit. Dukungan biaya
politik multinasional maupun skenario semiglobal. Terasa injak bara.
Secara awam, jika merupakan proyek nasional, kebanggaan
bangsa. Semacam Asian Games XVIII 2018, betapa pemerintah banting tulang, bolak-balik
otak dan peras keringat. Menjadi tuan rumah yang ramah dan tampak cerdas. Prestasi
olahraga identik wibawa negara.
Indeks keindonesiaan terpapar pada mengatur semua dimensi
politik, menjembatani daya dan potensi loyalis penguasa, serta mengedepankan
kesejahateraan anggota partai.
Tahun politik 2019. Dominasi watak ‘babi tanah’. Ekor ditarik
ke belakang agar mundur setapak. Malah pasang kuda-kuda bersikukuh. Pantat didorong
agar bersegera maju. Berusaha melawan untuk gerak mundur.
Akhirnya, pemerintah tahu diri. Tak pakai tayangan resmi
di media masa berbayar, pengganda ujaran kebohongan, penabur dan penebear
propaganda, promosi, provokasi. Alergi hitung mundur hari menuju 17 April 2019
menjadi pratanda alam.
Suara bumi, suara Ibu Pertiwi sudah kebal intimidasi. Tak
dapat dimanipulasi. Suara langit tak mau basa-basi. Bukan berarti diam itu
tanpa jurus. Terasa bagaimana tindak atau reaksi manusia yang kehabisan akal
sehat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar