kepalanya bertanduk, manusia apa namanya
Umbul gambar wayang, pernah berjaya pada zamannya. Dominasi
Pendawa lima sampai abak cucu ideologisnya. Tokoh di Ramayana juga ditampilkan.
Pembelajaran liwat gambar. Warna menunjukkan karakter. Jelas beda penamapkkan
antara satria dengan raksasa.
Kian laris. Masyarakat Jawa punya tokoh mistis, mitos. Mahkluk
halus, makhluk penguni alam lain. Bahkan kerabat jin, iblis, setan digambarkan
secara rinci, detail. Bentuk wajah yang seram dan menyeramkan. Bawa senjata
aneka model. Ada yang bersayap, berekor.
Agar melekat di benak anak-anak. Banyak tokoh sakti
mandraguna, digambarkan punya tanduk. Selain bagian dari cerita Ramayana. Ada tokoh
Mahesasura, Maesosuro, Lembusuro, Kapimendo. Atau tubuh mirip manusia, berkepala mirip
binatang.
Di negara lain, mereka punya dewa dewi. Wujud fisik
divisualkan seragam, tak ada versi. Menurut legenda, termasuk puteri duyung.
Ciri khas antara lain pada setan bertanduk, ujung ekor
bak mata tombak. Membawa trisula. Atau membawa
sabit panjang. Pemirsa lebih dong.
Zaman generasi melek sandal. Umbul dimantapkan liwat
tayangan media massa. Manipulasi watak manusia mengalahkan stok watak yang ada
di wayang. Diperkuat dengan aneka ujaran dan olok-olok. Semua konstitusional.
Produk teranyar. Penat menjadi petugas partai hewan
bertanduk di negara wayang orang. Akhirnya, agar tampak taji. Mendaulat dirinya
bak kepala bertanduk. Bahasa tubuh sudah pas. Tak ada yang bisa disalahkan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar