Halaman

Selasa, 19 Februari 2019

kepalanya bertanduk, manusia apa namanya


kepalanya bertanduk, manusia apa namanya

Umbul gambar wayang, pernah berjaya pada zamannya. Dominasi Pendawa lima sampai abak cucu ideologisnya. Tokoh di Ramayana juga ditampilkan. Pembelajaran liwat gambar. Warna menunjukkan karakter. Jelas beda penamapkkan antara satria dengan raksasa.

Kian laris. Masyarakat Jawa punya tokoh mistis, mitos. Mahkluk halus, makhluk penguni alam lain. Bahkan kerabat jin, iblis, setan digambarkan secara rinci, detail. Bentuk wajah yang seram dan menyeramkan. Bawa senjata aneka model. Ada yang bersayap, berekor.

Agar melekat di benak anak-anak. Banyak tokoh sakti mandraguna, digambarkan punya tanduk. Selain bagian dari cerita Ramayana. Ada tokoh Mahesasura, Maesosuro, Lembusuro, Kapimendo.  Atau tubuh mirip manusia, berkepala mirip binatang.

Di negara lain, mereka punya dewa dewi. Wujud fisik divisualkan seragam, tak ada versi. Menurut legenda, termasuk puteri duyung.

Ciri khas antara lain pada setan bertanduk, ujung ekor bak mata tombak. Membawa trisula.  Atau membawa sabit panjang. Pemirsa lebih dong.

Zaman generasi melek sandal. Umbul dimantapkan liwat tayangan media massa. Manipulasi watak manusia mengalahkan stok watak yang ada di wayang. Diperkuat dengan aneka ujaran dan olok-olok. Semua konstitusional.

Produk teranyar. Penat menjadi petugas partai hewan bertanduk di negara wayang orang. Akhirnya, agar tampak taji. Mendaulat dirinya bak kepala bertanduk. Bahasa tubuh sudah pas. Tak ada yang bisa disalahkan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar