Halaman

Minggu, 10 Februari 2019

olah pilah dan alih pilih anak bangsa pribumi


olah pilah dan alih pilih anak bangsa pribumi

Adalah abang PSK. Kebutuhan pangan yang dibawa tergantung kekuatan pasar. Jenis sayur sesuai pasokan pedagang pasar kulak. Ada yang selalu ada tak kenal musim. Harga berubah tanpa propaganda. Bumbu jadi kemas sachetan, aman dari harga dan keawetan. Mau hemat belanja, sore waktu cerdas. Kalau tak malu, tetap tawar atau diborong. Ketimbang dibuang atau besok busuk.

Ibu rumga siap belanja, sigap tentukan pilihan. Menu tergantung kebijakan abang PSK. Bisa terima pesan liwat HP. Mau yang muda atau matang di pohon. Segar atau sudah diproses. Partai sedang tak ditampik. Mau carikan sayur matang.

Beda cerita dan perkabaran generasi melek sandal. Hidung terkontaminasi iklan, pariwara. Produk tak jelas kualitas. Menang asal usul yang jelas mendongkrak klas. Ekonomi pas-pasan, klas kw menjadi pilihan gagah.

Psikolog politik tak habis pikir. Kejiwaan generasi melek sandal nyaris tipikal. Produk massal yang penting ada. Survei membuktikan budaya manusia menentukan panutan, jauh dari pakem. Lagu lawas, bisa beli tidak bisa merawat. Wong Jawa tahu betul budaya ‘demenyar’.  Berangkat niat makan, pulang tetap lapar.

Hak pilih dilindungi UU. Tak menjamin rakyat pengguna merasa nyaman dan mantap. Mesin politik Nusantara hanya besar suara, meraung garang. Terbukti capres petahana, di atas kertas butuh pihak yang mampu mengangkat dan mengangkus sisa wibawa negara.

Jenis pangan di PSK, stok lama. Sesegar-segarnya sudah uzur. Mirip model karbitan. Sistem ijon. Usia barang tak ada guna. Harapan dan asa pada usia teknis barang yang segala zaman dan waktu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar