Halaman

Jumat, 01 Februari 2019

setia Pancasila, basa-basi vs formalitas bernegara


setia Pancasila, basa-basi vs formalitas bernegara

Fakta sejarah, ada pihak yang alergi Pancasila pada saat digali, dirumuskan. Khususnya dengan sila pertama. Akhirnya, rumusan Pancasila resmi disuratkan pada alenia keempat Pembukaan (Preambule) UUD NRI 1945. Kondisi awal ini akan terus berlanjut.

Sisi lain dari praktik Pancasila adalah bagaimana kinerja penyelenggara negara. Sebaran domisili penduduk memang tak memungkinkan menyerap aspirasinya. Dukungan multipartai menambah jenjang birokrasi mengerucut dan melebar. Berfungsi sebagai penyaring,  penerima utama kesejahteraan.

Dasar negara, ideologi negara, mengikuti irama politik pasca reformasi yang dimuali dari puncaknya, 21 Mei 1998. Akhirnya Pancasila naik pamor sejajar bagian 4 Pilar berbangsa dan bernegara. Pemerintah sebelumnya, atau zaman Orde Baru, muncul semboyan Pancasila Sakti.

Indonesia kian krisis negarawan, pancasilais atau predikat nasionalis, patriotis, herois. Gerakan anti-Pancasila terselubung, senyap maupun terang benderang kian nyata. Dilakukan oleh kawanan simpatisan, barisan relawan sebuah parpol. Kader parpol cukup duduk manis, atur strategi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar