korban konyol gagap dan gagal politik digital
Pihak penguasa dimanapun, alergi fakta dan data. Terlebih
jika tak dapat menjaga citra, wibawa, pesona. Berita resmi negara dipastikan
sarat promosi, propaganda, provokasi. Hal-hal di luar tatanan dimaksud, disamarkan
dengan bahasa politik santun dan bersayap.
Pihak lain, pengguna aktif informasi digital. Bak
menerobos waktu. Memanfaatkan celah momentum ramalan cuaca kehidupan berbangsa
dan bernegara. Karena daya cerna beda jauh dengan yang rekam jejak bangkotan.
Informasi sekelumit diolah jadi sebukit.
Modal nguping serasa punya informasi segudang. Bak iblis
menguping berita langit.
Penyakit update status meningkat drastis. Beda
jauh dengan pengguna aktif ekonomi digital. Generasi sesuai batasan usia, pilih
bahwa umur dan atau usia ada nilai tambah. Terlanjur berumur, tanpa daya
mengunyah sisa umur. Terasa lebih nyaman, nikmat duduk manis. Ujung jari bisa
ikut main politik jalanan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar