Halaman

Rabu, 20 Februari 2019

korban konyol gagap dan gagal politik digital


korban konyol gagap dan gagal politik digital

Pihak penguasa dimanapun, alergi fakta dan data. Terlebih jika tak dapat menjaga citra, wibawa, pesona. Berita resmi negara dipastikan sarat promosi, propaganda, provokasi. Hal-hal di luar tatanan dimaksud, disamarkan dengan bahasa politik santun dan bersayap.

Pihak lain, pengguna aktif informasi digital. Bak menerobos waktu. Memanfaatkan celah momentum ramalan cuaca kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena daya cerna beda jauh dengan yang rekam jejak bangkotan. Informasi sekelumit diolah jadi sebukit.

Modal nguping serasa punya informasi segudang. Bak iblis menguping berita langit.

Penyakit update status meningkat drastis. Beda jauh dengan pengguna aktif ekonomi digital. Generasi sesuai batasan usia, pilih bahwa umur dan atau usia ada nilai tambah. Terlanjur berumur, tanpa daya mengunyah sisa umur. Terasa lebih nyaman, nikmat duduk manis. Ujung jari bisa ikut main politik jalanan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar