berolah kata di antara waktu luang dan buang waktu
Dari segi bahasa dan aspek kehidupan, maka memang banyak
kemanfaatan berolah kata. Bagi diri sendiri maupun pihak pemirsa. Fitra manusia
bisa menggunakan potensi otak, daya akal melebihi makhluk lainnya. Manusia dengan
segala keakalannya, mampu (tanpa merasa) mengakali diri sendiri.
Jaringan yang ada di tubuh manusia, dengan pusat komandi
di otak. Otak tak pernah kenal lelah apalagi menyerah. Saat manusia dan atau
orang istirahat, maka otak malah kerja keras. Membersihkan sisa ingatan atau
sampah pengganggu.
Ritme kehidupan memaksa otak bekerja melebihi jam bicara.
Kerja santai justru menyedot cadangan kalori. Aktivitas di waktu santai, kian
menambah derita otak. Bukan karena otak kian sering dipakai, akan kian
mencerdaskan.
Ingat lelang otak klas dunia. Otak anak bangsa pribumi,
probumi, sukabumi terlelang mahal. Karena jarang dipakai. Km-nya masih rendah. Malah
belum pernah ganti oli mesin. Boros oli yang lain.
Bagi manusia politik, daya jelajah otak dibilang paling
penerobos. Orang lain tak terpikirkan. Manusia politik sudah bosan
mempraktikkan. Orang lain masih lelap bermalam panjang. Manusia politik sudah
bergelut dengan urusan jangka panjang. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar