Halaman

Senin, 18 Februari 2019

pemilih tanggung vs pasar taruhan cawapres


pemilih tanggung vs pasar taruhan cawapres

Betapa dampak kemanfaatan, efektivitas, keberadaban produk TIK. Manusia duduk manis, ujung jari tangan mampu usik hati orang lain. Percepatan proses terjadi hampir di semua aspek kehidupan. Batas tabu, norma, moral, adab, rukun, tenggang rasa dijungkirbalikkan. Bangga nafsu diri menjadi tujuan utama.

Hasil survei tanpa survei dipastkan adanya. Pertama. Merasa puas menari di atas bangkai orang lain. Kedua. Tanpa sungkan ragu santap habis bangkai saudara sendiri. Ketiga. Bangga sesama komunitas bercermin bangkai sendiri. Masih banyak ber-‘bangkai’ yang menjadi karakter lokal.

Mengacu fakta dan data, bagaimana tata niaga pilkada serentak. Kian membulatkan modus untuk maju di pemilu serentak 2019. Rasa kebangsaan tidak hanya luntur. Demi sang jago. Siap jadi apa saja. Mau berbuat apa saja. Lebih dari asas wani piro. Pakai dalil politik, modal cangkem éntuk opo.

Ironis binti mitis. Di kelompok penduduk. Lepas dari beda warna bulu jenis kelamin. Bebas batas usia. Ijazah dan atau sertifikat tak mengikat. Sama-sama pengguna aktif medsos atau sebutan lainnya. Tampak gagah tampil pamer bégo, unjuk pandiri diri.

Daya endus pihak pengayom masyarakat dengan modus ujaran kebencian. Mangsa pertama berupa pejabat pemerintah klas gubernur ibukota negara. Lanjut dengan jebakaan elastisitas pasal karet. Rumusan hukum bahwasanya muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. Lanjut sesuatu perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan. Bagi, bukan bagi rakyat.

Sebelum tutup toko. Manfaatkan sisa debat capres dan atau cawapres. Betul, dampak dua kali debat capres. Pemilih peragu yang dianggap golput atau belum punya selera. Sudah berani main pilah pilih. Belum bulat. Tapi bisa bikin petahana tepuk dada. Jualan kinerja laku.

Pelaku kambuhan memang sudah punya barisan atau pengikut tetap.

Tak salah jika dua cawapres tersisa bertolak belakang karakter. Walau sama-sama karbitan. Ingat peran wapres selama sejak ada di NKRI. Mulai dari dwitunggal, ban serep, matahari kembar.

Kenyataan yang ternyata nyata, dua cawapres punya pangsa pasar tersendiri. Manusia ekonomi multinasional, semiglobal tak ma ambil pusing sendiri. Propanda, promosi, provokasi demi jalannya usaha lima tahun ke depan tetap mulus. Inilah pertarungan sejatinya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar