pemilih tanggung vs
pasar taruhan cawapres
Betapa dampak kemanfaatan,
efektivitas, keberadaban produk TIK. Manusia duduk manis, ujung jari tangan
mampu usik hati orang lain. Percepatan proses terjadi hampir di semua aspek
kehidupan. Batas tabu, norma, moral, adab, rukun, tenggang rasa
dijungkirbalikkan. Bangga nafsu diri menjadi tujuan utama.
Hasil survei tanpa survei dipastkan
adanya. Pertama. Merasa puas menari di atas bangkai orang lain. Kedua. Tanpa sungkan
ragu santap habis bangkai saudara sendiri. Ketiga. Bangga sesama komunitas
bercermin bangkai sendiri. Masih banyak ber-‘bangkai’ yang menjadi karakter
lokal.
Mengacu fakta dan data, bagaimana tata
niaga pilkada serentak. Kian membulatkan modus untuk maju di pemilu serentak
2019. Rasa kebangsaan tidak hanya luntur. Demi sang jago. Siap jadi apa saja. Mau
berbuat apa saja. Lebih dari asas wani piro. Pakai dalil politik, modal cangkem éntuk
opo.
Ironis binti mitis. Di kelompok
penduduk. Lepas dari beda warna bulu jenis kelamin. Bebas batas usia. Ijazah dan
atau sertifikat tak mengikat. Sama-sama pengguna aktif medsos atau sebutan
lainnya. Tampak gagah tampil pamer bégo, unjuk pandiri diri.
Daya endus pihak pengayom masyarakat
dengan modus ujaran
kebencian. Mangsa pertama berupa pejabat pemerintah klas gubernur ibukota
negara. Lanjut dengan jebakaan elastisitas pasal karet. Rumusan hukum
bahwasanya muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. Lanjut sesuatu
perbuatan lain maupun perlakuan yang tak menyenangkan. Bagi, bukan bagi rakyat.
Sebelum tutup toko. Manfaatkan
sisa debat capres dan atau cawapres. Betul, dampak dua kali debat capres. Pemilih
peragu yang dianggap golput atau belum punya selera. Sudah berani main pilah
pilih. Belum bulat. Tapi bisa bikin petahana tepuk dada. Jualan kinerja laku.
Pelaku kambuhan memang
sudah punya barisan atau pengikut tetap.
Tak salah jika dua
cawapres tersisa bertolak belakang karakter. Walau sama-sama karbitan. Ingat peran
wapres selama sejak ada di NKRI. Mulai dari dwitunggal, ban serep, matahari
kembar.
Kenyataan yang ternyata
nyata, dua cawapres punya pangsa pasar tersendiri. Manusia ekonomi
multinasional, semiglobal tak ma ambil pusing sendiri. Propanda, promosi,
provokasi demi jalannya usaha lima tahun ke depan tetap mulus. Inilah pertarungan
sejatinya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar